Rabu, 19 Maret 2014

Manfaat Dan Keuntungan Investasi Di Bidang Tanah / Properti

KEUNTUNGAN
       Pertama, dari sisi biaya, perawatan tanah kosong tergolong kecil. Sebidang tanah memang tidak memerlukan pemeliharaan yang sulit. Berbeda dengan properti berupa bangunan, seperti rumah, ruko, kantor, atau kios.

      Kedua, capital gain bisa diperoleh dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun). Apa bila Anda ingin menjualnya setelah lima tahun, maka umumnya nilainya sudah meningkat berlipat-lipat.

Properti yang memiliki return dan capital gain yang tinggi sebaiknya jangan dijual dalam waktu singkat. Jika ini Anda lakukan, maka sama saja Anda menyembelih angsa yang bertelur emas. Sebaliknya tunggu dulu hingga harganya naik signifikan. Biasanya, kenaikan nilai properti akan sangat terasa  setelah lima tahun.

     Ketiga, nilai tambah (added value) bisa diperoleh ketika lahan tersebut dikembangkan. Belakangan banyak ditemukan pengembangan perumahan dalam skala kecil yang dikemas dalam bentuk cluster. Jika lahan tergolong strategis, bisa juga kavling tersebut dijadikan ruko.

     Dan Juga Ada Beberapa Keuntungan Lainnya Ber-Investasi        
   Tanah / Properti :
1)   Risiko yang relatif lebih kecil – tidak ada investasi yang tidak berisiko, namun investasi properti bisa dibilang lebih aman dibanding instrumen investasi finansial. Mengapa? Karena Anda dapat mengelola sendiri investasinya sehingga kendali sepenuhnya di tangan Anda. Tentu risiko dalam investasi properti tetap ada, seperti kemungkinan bangunan yang rusak, penyewa yang telat membayar sewa, dan ini tetap harus diantisipasi.
2)   Tidak terlalu terpengaruh oleh faktor eksternal – dibandingkan dengan instrumen investasi finansial seperti saham atau obligasi yang nilainya sangat fluktuatif dipengaruhi oleh situasi ekonomi politik, tingkat inflasi dan suku bunga, investasi di bidang properti walaupun juga terpengaruh faktor luar, tetapi perubahannya tidak akan terlalu cepat. Misalnya, harga rumah tidak akan serta-merta berubah dalam semalam tetapi mebutuhkan bulanan hingga tahunan untuk berubah.
3)   Laba/keuntungan yang besar – investasi di bidang properti memberikan peluang untuk mendapat keuntungan yang sangat besar. Banyak pengusaha-pengusaha ternama dunia yang sukses berinvestasi melalui properti. Khusus untuk pasar properti di Jakarta, peluangnya sangat menjanjikan. Dalam kelas edukasi finansial yang diselenggarakan oleh Citibank beberapa waktu lalu, Luke Rowe dari Jones Lang Lasalle Indonesia menyebutkan bahwa tingkat okupansi properti komersial seperti gedung-gedung perkantoran di Jakarta mencapai 90% yang menyebabkan harga sewa melunjak naik dengan cepat. Begitu pula dengan pasar properti perumahan dan apartemen dengan harga beli pada kisaran $200,000-250,000 dapat disewakan pada harga Rp20-25 juta per bulannya. Ini akan dapat memberikan keuntungan pendapatan pada kisaran 8-10%. Jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti Singapura atau Hong Kong, harga sewa di Jakarta masih jauh lebih murah. Oleh karena itu, Luke Rowe meyakinkan bahwa untuk minimal 3 tahun ke depan, harga properti di Jakarta akan terus naik dan tidak akan mengalami masalah oversupply.
4)   Dapat menggunakan uang orang lain untuk berinvestasi – ini adalah salah satu fitur paling menarik dari investasi properti, yaitu sistemnya memungkinkan kita untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai investasi kita. Tidak seperti investasi lain yang akan sangat bergantung pada seberapa banyak uang tunai yang Anda miliki, investasi properti dapat dilakukan dengan membayar uang muka saja 20-30% dari harga propertinya. Kalau kita investasi di pasar modal, seperti saham, obligasi, reksa dana, maupun investasi emas atau karya seni, semuanya akan sangat tergantung pada seberapa banyak uang tunai yang kita miliki. Sedangkan investasi properti bisa dilakukan hanya dengan 20-30% harga propertinya. Sisanya dapat dibiayai melalui pinjaman ke bank. Implikasinya adalah dengan nominal uang yang sama (misal Rp20 juta) Anda dapat memperoleh aset properti senilai Rp100 juta, tetapi jika membeli investasi lain, jumlah saham/obligasi/reksadana/emas/karya seni tetap hanya senilai Rp20 juta. Dengan demikian, investasi properti memberikan peluang yang lebih besar dan cepat untuk melipatgandakan aset.
5)   Pendapatan arus kas (cash flow) rutin – dari hasil uang sewa, Anda dapat memperoleh arus kas rutin sebagai pemasukan untuk menjamin kestabilan finansial Anda. Semakin banyak properti yang Anda miliki maka akan semakin besar pula arus kas yang akan Anda terima.